banner 728x250
AGAMA  

Kisah Tentang Sholat, Pak Ustadz Dan Jin Penunggu Pohon

Avatar photo
banner 120x600
banner 468x60

 

Jakarta, jakartabersahabat.com :

banner 325x300

Oleh : Agus Fatah

Dikisahkan dahulu kala ada seseorang ustad yang berniat memberantas kemusyrikan di sebuah desa. Di desa tersebut terdapat sebuah pohon besar dimana masyarakat sering memuja pohon tersebut dan memberikan sesajen untuk jin penghuni pohon itu.

Suatu hari sang ustadz bermaksud menebang pohon tersebut agar masyarakat desa itu tidak lagi memuja pohon besar.

Ketika pak ustadz ingin menebangnya, tiba-tiba muncullah jin penunggu pohon itu.

“Hai! Hai anak muda siapa kamu? berani beraninya menebang pohon ini”, tanya jin penunggu pohon.

“Aku akan menebang pohon ini, karena telah menyesatkan keimanan masyarakat, mereka menyekutukan Allah, mereka telah musyrik”, jawab pak Ustadz”

” Apa? Kau mau menebang pohon ini? hadapi aku dulu, kalau kau bisa mengalahkan ku, baru kamu boleh menebang pohon ini”, tantang jin penunggu pohon

“Ok, baiklah kalau begitu, kuterima tantanganmu”, balas pak Ustadz

Maka terjadilah pertarungan antara jin penunggu pohon dengan pak ustadz. Berkat pertolongan Allah SWT dan niat tulus sang ustadz ingin memberantas kemusyrikan di desa tersebut akhirnya sang Ustadz berhasil mengalahkan jin penunggu pohon.

Setelah kalah dari pak ustad, sang jin menegosiasi ustadz dengan menawarkan uang dalam jumlah yang banyak asal pak ustadz mengurungkan niatnya menebang pohon.

” Bagaimana kalau kau terima uang dariku setiap kamu selesai sholat dengan syarat kau tidak menebang pohon tempat tinggal ku, demikian sang jin menawarkan.

Awalnya Pak Ustad menolak tawaran tersebut, tapi karena jin tersebut terus merayu akhirnya pak ustadz luluh juga imannya dan menerima tawaran jin.

” Baiklah, kuterima tawaranmu, tapi awas ya kalau kau berbohong kau akan merasakan akibatnya, ancam pak ustadz.

“Percayalah padaku”, sang jin meyakinkan pak ustadz”

Sesuai waktu yang dijanjikan jin, sholat lah pak ustad, namun tidak seperti biasanya, sang ustadz yang dahulu sholat ikhlas karena Allah, kali ini hati pak Ustadz tertuju pada uang dibawah sajadah yang dijanjikan jin.

“Apakah benar jin itu akan meletakkan uang dibawah sajadah, baiklah segera aku lihat”.demikian sang ustad berkata dalam hati

Usai sholat sang ustadz mencari uang dibalik sajadah seperti yang dijanjikan jin penunggu pohon. Ternyata benar terdapat uang dibalik sajadah.

“Wah benar juga tuh jin”, ucap ustadz, dalam hati.

Kemudian pak ustadz, sholat kembali berharap akan mendapat uang lagi. Tapi ternyata uang yang didapatnya lebih sedikit dari yang pertama.

“Loh kok berkurang uangnya”, komentar pak Ustadz, kecewa

Kemudian pak Ustadz, sholat kembali untuk ke tiga kalinya dan ternyata uang yang didapatnya makin berkurang.

“Wah, kurang ngajar nih jin, dia mempermainkan ku, awas ya, kalau uangnya berkurang lagi akan kuhajar dia”, ancam Pak ustadz.

Untuk keempat kalinya pak ustadz sholat berharap mendapat uang dari jin. Dan sayangnya pak Ustadz kembali kecewa karena uang yang diharapkannya tak ada, ia tidak menemukan uang lagi dibawah sajadahnya.

“Kurang ngajar, aku dipermainkan jin pohon itu, akan kuhabisi dia”, pak ustadz marah besar

Dalam kondisi marah parah, pak Ustadz berlari menuju pohon besar tempat sang jin tinggal. Ia berniat menghajar jin yang telah mempermainkannya.

Rupanya kedatangan sang Ustadz sudah ditunggu sang jin.

“Hai anak muda, bagaimana ada uangnya di bawah sajadahmu?”, tanya jin.

“Hai jin kau telah mempermainkan ku, uang yang kau janjikan tidak sesuai harapanku, bahkan di sholat terakhir tak ada uang, kau berbohong” Sang ustadz marah.

Mendengar apa yang disampaikan pak ustadz, sang jin malah tertawa.

” Ha… ha… ha…, ternyata kau sholat karena uang ya?, jadi mau apa kau sekarang?”, tanya sang jin mengejek pak ustadz.

“Aku akan menebang pohon tempat tinggal mu” Jawab ustadz.

“Silakan jika kau mampu”, komentar sang jin, meremehkan pak ustadz.

Akhirnya kembali terjadilah pertarungan antara jin dan pak ustadz dan kali ini jin berhasil dengan mudah mengalahkan pak Ustadz.

Reporter : Redaksi/Dzikru

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *